Ibu Rumah Tangga | Ibu dan Anak | Rumah Tangga Ibu Anak | Rumah Idaman Ibu dan Anak
Anda dapat mulai mengajak bayi anda berbicara sejak anda mulai hamil. Secara demikian, bayi anda akan terbiasa dengan suara anda. Bacalah buku atau bernyanyi dengan nyaring. Tatkala bayi anda sudah lahir, bebicaralah kepadanya saat anda mengganti tilam tidurnya, saat anda memberi makan atau memandikannya dan beri juga peluang kepadanya untuk merespon dengan senyuman atau kontak mata. Pada sekitar usia lima bulan, anda akan menyaksikan bayi anda kerap mengamati mulut anda secara sungguh-sungguh. Bayi anda akan belajar bicara dengan baik hanya bila anda memang secara sungguh-sungguh melatih untuk keperluan ini. Anda tidak perlu takut untuk menggunakan kata-kata yang sedikit rumit saat mengajak bicara kepadanya.
Cara terbaik bagi seorang bayi untuk memperkaya kosakatanya adalah dengan jalan mendengarkan anda menggunakan kosakata-kosakata baru. Membacakan sesuatu adalah cara baik untuk membantu meningkatkan kemampuan bahasa anak anda. Luangkan setiap hari untuk berbicara secara sederhana kepada bayi anda sejelas dan sesering mungkin. Sangat boleh jadi ia tidak mengerti apa yang anda utarakan, tetapi ia akan sangat senang melihat dan mendengar suara anda. Jadikan bayi anda sebagai rujukan ihwal apa yang anda kerjakan dan katakan kepadanya. Bila apa yang anda lakukan dan katakan dapat membuatnya senang, maka anda akan yakin bahwa anda melakukan dan mengatakan hal yang benar kepadanya. Ungkapkan dalam kata-kata apa yang bayi anda isyaratkan dan ungkapkan lewat raut wajahnya.
Bayi akan senang mendengar suara anda. Sementara anak-anak yang mulai bisa berjalan akan suka saat mendengarkan dongeng yang anda tuturkan buatnya. Dan ini pada gilirannya akan sangat bermanfaat untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berbahasa anak anda. Bacakan buku cerita bergambar kepada bayi anda sejak ia berusia enam bulan.
Bayi mulai melihat ciri-ciri wajah, khususnya mata dan kemampuannya ini adalah tonggak penting perkembangan komunikasinya. Dia akan memperhatikan emosi yang Anda perlihatkan pada wajah dan suara dan akan memberi respon.
Kontak mata. Sekitar usia sebulan, bayi mulai melihat ciri-ciri wajah, khususnya mata. Kemampuannya untuk membuat dan mempertahankan kontak mata adalah tonggak penting perkembang komunikasi. Periode sadarnya lebih lama dan responnya lebih teratur. Dia mulai suka memandangi orang-orang di sekitarnya, terutama yang sedang bicara. Selain itu, seiring kemampuan kontrol kepalanya yang kian baik, di usia 2-3 bulan bayi akan menggerakkan kepalanya untuk mengikuti suara yang dikenalnya.
Emosi. Sekitar usia 6 minggu, bayi Anda akan tersenyum untuk pertama kalinya. Senyum balik Anda membuatnya lebih sering melemparkan senyumannya. Lalu di usia 3-6 bulan, si kecil akan mulai tertawa spontan. Dia juga mulai memperhatikan emosi yang Anda perlihatkan pada wajah dan suara Anda dan memberi respon. Misalnya, tampak semangat saat Anda mengajaknya bercanda, atau menangis saat Anda berteriak.
konsep contingency. Bayi di rentang usia ini juga mulai mengembangkan konsep contingency - “kalau aku melakukan ini, akan terjadi itu”. Tak heran bila dia gemar memanfaatkan tangisnya, karena dia tahu menangis adalah cara jitu mendatangkan Anda. Jangan khawatir respon Anda ini akan membuatnya manja. Meski cuma minta ditemani, tak ada salahnya Anda menurutinya dan bercanda bersamanya.
Mendekut (cooing). Cara berkomunikasi pada rentang usia ini juga tidak hanya melalui tangisan dan senyuman, tapi juga mendekut (cooing) yaitu suara lembut yang bunyinya seperti “aaahh” atau “uuuhh”, karena otot-otot mulut dan lidahnya mulai berkembang. Sekitar usia 3 bulan, bayi suka bermain dekut, sendirian maupun bersama Anda. Setelah menjadi pendekut ulung, pada usia 4 - 5 bulan, bayi mulai meraban (babbling) yaitu suara tak beraturan secara berulang. Misalnya, “mmm”, “ppp”, “ttt” atau “ddd”.
Bahasa tubuhnya makin bervariasi. Misalnya, bila Anda berjalan menghampirinya, dia akan mengangkat punggungnya dan mencondongkan tubuhnya ke depan seperti ingin berkata, “ Aku ingin digendong, Bu...”
Kiat berkomunikasi:
Bergiliran. Di usia 3 - 4 bulan, bayi mempelajari aturan sosiolinguistik pertama, yakni berbicara kalau diajak berbicara, berdiam diri bila Anda sedang bicara, dan tiba-tiba ‘menjawab’ bila Anda diam. Misalnya, bila Anda bertanya pada si kecil saat mengganti popoknya, “Siapa bidadari Bunda?”, maka ia akan mendekut seakan-akan menjawab pertanyaan Anda. Teruskan dengan mengatakan,” Ya, betul. Talita bidadari Bunda”, sambil tersenyum padanya.
Dengarkan dia. Jangan menyela bayi yang sedang asyik berdekut. Tunggu sampai dia berhenti, baru ajak dia ‘bicara‘ dengan kalimat seperti, “Apakah itu menarik?”. Bila perlu, tiru suara yang dia ciptakan itu sehingga dia mengerti bahwa Anda mengulang suaranya. Tindakan Anda menunjukkan padanya bahwa kontribusinya penting dalam ‘pembicaraan’ ini. Lambat laun si kecil juga akan meniru suara Anda. Percakapan ini adalah suatu ‘pembicaraan’ awal yang menarik
Matikan televisi. Suara dari televisi atau perangkat bersuara lain akan bersaing dengan suara Anda. Kondisi ini dapat mengganggu komunikasi Anda dengan bayi yang akhirnya mengganggu perkembangan bicara dan bahasanya. Jadi, minimalkan suara-suara di sekitar bayi, misalnya dengan tidak menyalakan televisi sepanjang hari.
‘Baca’ buku. Begitu bayi Anda bisa duduk, mulailah membacakannya buku bergambar sederhana secara rutin, misalnya menjelang tidur. Selain sebagai sarana untuk menunjukkan hubungan antarkata atau kalimat, atau antara kata dan gambar, kegiatan ini juga dapat meningkatkan bonding Anda berdua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar