Bagaimana Cara Mengasuh Anak,
Membesarkan anak tidak selalu mudah dan orangtua perlu menggunakan metode yang efektif untuk menangani masalah disiplin anak.
Disiplin yang baik harus melibatkan rasa hormat dan empati dalam mendidik anak Anda.
Anak yang dibesarkan dan diberikan disiplin dengan penuh cinta kasih sayang biasanya akan lebih bahagia, lebih akrab, dan berperilaku lebih baik.
Berikut tips tentang teknik yang baik dan efektif untuk menerapkan disiplin pada anak:
1. Buatlah hubungan saling menghormati antara orang tua dananak.
Menghormati anak Anda akan menanamkan hubungan saling mencintai dan saling percaya.
2. Memiliki rasa empati.
Hormati perasaan anak anda dan ajarkan mereka untuk saling menghormati perasaan orang lain juga. Ajak anak berdiskusi dengan menanyakan apa yang akan orang rasakan atas tidakan yang anak lakukan.
3. Kenali usia dan tahapan pertumbuhan anak.
Memahami tahap pertumbuhan anak sangatlah penting dan mengapa anak-anak berperilaku seperti yang mereka lakukan sangatlah penting.
Contohnya, Anda tidak bisa mengharapkan anak berumur 2 tahun untuk memahami mengenai logika dan alasan. Oleh karena itu, pahamilah kemampuan dan disiplin sesuai tahap pertumbuhan anak.
4. Ajak anak berbicara dari hati ke hati.
Ketika anak anda berperilaku tidak baik, mereka sebetulnya ingin mengatakan sesuatu. Daripada membuat anak semakin menjauh dari Anda, coba dekati dan tanyakan dengan sangat lembut apa yang sedang mereka rasakan.
Dengan melakukan hal ini, Anda bisa menghilangkan perilaku nakal kepada anak. Anda akan belajar mengapa anak melakukan perilaku tersebut dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya.
5. Konsisten.
Anak-anak membutuhkan konsistensi terhadap apa yang orangtua katakan kepada mereka. Tindak lanjuti dan berusalah konsisten atas pesan atau nasehat yang sudah Anda sampaikan kepada anak.
6. Mengantisipasi dan mencegah.
Ketahui apa yang bisa memicu anak rewel. Contohnya, jika Anda tahu anak rewel pada waktu tertentu, cobalah untuk menghindari keluar pada saat itu.
Berilah anak makansebelum pergi ke swalayan atau ke pasar untuk menghindari mereka merengek dibelikan jajanan.
7. Berikan pilihan, namun tetap beri mereka batasan.
Membuat pilihan akan memungkinkan anak merasa dianggap, hingga akhirnya anak akan lebih komperatif.
Batasi pilihan untuk hal-hal yang Anda anggap bisa diterima, contohnya menawarkan mereka pilihan dua makanan untuk sarapan yang Anda bersedia untuk menyiapkan pilihan mereka.
8. Tekankan konsekuensi apa yang mereka terima bila melakukan suatu tindakan.
Ada konsekuensi yang harus mereka terima terhadap tindakan yang mereka lakukan, contohnya, ” Jika kamu mengambil mainan dari adikmu, maka kamu tidak akan diizinkan untuk bermain di ruang bermain.”
Namun, tidak ada kompromi untuk keselamatan dan kesehatan anak. Jadi tentu Anda tidak akan membiarkan anak membahayakan diri mereka sendiri ataupun orang lain.
9. Tekankan bahwa yang tidak Anda sukai adalah perilaku anak, bukan diri mereka.
Anak-anak sangat sensitif dan mungkin akan merasa bahwa Anda tidak menyukai mereka, jadi tekankan pada anak bahwa perilaku mereka yang tidak Anda sukai.
10. Beri pujian pada anak.
Beri pujian atau pelukan hangat ketika anak melakukan sesuatu yang baik, bukan hanya mengkritik mereka jika melakukan sesuatu yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar