SELAMAT DATANG DI BLOG IBU RUMAH TANGGA DAN ANAK

Jumat, 08 November 2013

"Bagaimana Mencegah gigi tidak teratur sejak dini"


Ibu Rumah Tangga | Ibu dan Anak | Rumah Tangga Ibu Anak | Rumah Idaman Ibu dan Anak


Bagaimana Mencegah gigi tidak teratur sejak dini

Agar gigi nampak teratur, rapi, bersih, sehat,tidak ada kuman perlu dilakukan perawatan sedini mungkin.
A. Cara-cara perawatan gigi dikarenakan sebagai berikut:
  1. Gigi susu
Pertumbuhan gigi susu setiap anak bermacam-macam,ada yang teratur rapi, bahkan ada pula yang nampak jarang, akibat terjadinya celah di antara gigi. Pada gigi susu, gigi yang jarang tidak perlu dirapikan karena akan berubah dengan sendirinya setelah diganti oleh gigi tetap. kelainan yang sering terjadi pada gigi susu adalah warna gigi yang nampak kehitaman dan berlubang akibat timbulnya karies. untuk menghalangi hal tersebut, seorang anak dituntut untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan giginya.
Menjaga kebersihan gigi dapat dilakukan sejak gigi susu timbul dalam rongga mulut, dengan cara menggunakan kapas basah, dapat dilakukan setelah anak minum susu atau makan. Apabila gigi susu telah lengkap “usia 3 tahun”, kita dapat mengajarkan cara-cara membersihkan gigi dengan sikat gigi khusus untuk anak.
Odol gigi yang digunakan pun harus dipilih, apabila seorang anak bisa menjaga kebersihan giginya sejak dini maka terjadinya gigi susu yang berlubang dapat dicegah.
2. Gigi campuran (usia 7-10 tahun)
Gigi tetap pertama yang tumbuh pada usia 6-7 tahun, yaitu gigi geraham besar pertama (gigi 6) rahang atas dan bawah. Gigi ini sering dianggap sebagai gigi susu sehingga keberadaannya sering diabaikan. Para orang tua beranggapan bahawa apabila gigi ini berlubang, kedudukannya pasti digantikan oleh gigi tetap. Akibatnya, pada kebanyakan penderita gigi 6 ini paling sering berlubang dan akhirnya terpaksa dicabut.
Pada usia 7-10 tahun, biasanya rawan terjadi kasus gigi berjejal karena proses pertumbuhan beberapa gigi tetap yang menggantikan gigi susu. Biasanya, kelainan ini terjadi pada anak yang berusia 7 tahun. Pada usia 7 tahun, gigi I (seri susu ) diganti oleh gigi 1 (seri-tetap). Selanjutnya, pada usia 10 tahun, gigi V (geraham besar –susu) digantikan oleh gigi 4 (geraham kecil-tetap). Apabila gigi susu terlalu cepat atau terlambat dicabut akan menyebabkan gigi berjejal.
3. Awal gigi tetap (usia 12 tahun)
Pada usia 12 tahun, gigi yang tidak teratur paling baik dirawat dengan alat-alat ortodonti, karena:
  • Hampir semua gigi tetap sudah tumbuh dan posisinya di dalam rongga mulut dapat diketahui dengan jelas
  • Tulang wajah dan tengkorak masih menunjukkan terjadinya pertumbuhan sehingga posisi rahang yang terletak maju atau mundur dapat diperbaiki
  • Waktu yang diperlukan untuk merawat gigi relatif singkat walaupun dengan menggunakan alat yang sederhana.
4. Gigi tetap usia dewasa (di atas 20 tahun)
Pada usia dewasa, pertumbuhan gigi suadah berhenti. Apabila seseorang menderita gigi yang tidak teratur, sebaiknya dirawat dengan alat ortodonti cekat.
B. Cara mencegah gigi tidak teratur
Posisi gigi yang pada tempatnya tidak teratur dapat dicegah pada saat usia anak prasekolah dan sekolah dasar (3-11 tahun). Pada usia ini, terjadi pertumbuhan gigi campuran. Orang tua dapat memberikan pengertian kepada si anak agar giginya mau dirawat melalui pendekatan psikologis. Apabila pendekatan psikologis telah berhasil dilakukan maka perawatan gigi anak dapat segera dilakukan
  1. Pendekatan psikologis
Peran aktif orang tua sangat diperlukan dalam perawatan gigi anak. biasanya, anak-anak tidak peduli dengan kondisi giginya. Hal ini menjadi tugas/kewajiban orang tua untuk mengajarkan pada si anak tentang perlunya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Berikut ini contoh-contoh yang dapat dilakukan orang tua agar anaknya mau merawat giginya.
  • Memberi contoh dan membiasakan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dengan cara mengajak anak menyikat gigi bersama-sama.
  • Menceritakan hal-hal yang menarik tentang gigi. Misalnya dengan menceritakan pengalaman anda pada waktu kecil yang rajin meyikat gigi. Jadi, sampai sekarang anda tidak pernah sakit gigi.
  • Menceritakan hal-hal yang tidak menarik apabila tidak merawat giginya. Misalnya dengan menceritakan kisah-kisah berikut ini.
    • “kasihan Teguh, giginya sakit, pipinya bengkak lagi. Itu karena Teguh malas menyikat gigi. Ih.... pasti gigi Teguh sakit sekali. Setiap jam Teguh menangis dan tidak bisa bermain-main. agung nggak mau kan seperti teguh?”
    • “ lho…… gigi tita kok bertumpuk-tumpuk. Tita kan sudah besar, jadi gigi susunya harus diangkat. Kalau tidak diangkat, nanti giginya bertumpuk terus, kelihatannya kan jadi jelek. Cantik-cantik kok, giginya berantakan”.
Dengan contoh yang baik dan memberiikan pengertian sedikit demi sedikit lambat laun akan menanamkan rasa disiplin dan kebiasaan pada anak untuk merawat giginya sendiri. Akan tetapi, apabila gigi anak terlanjur sudah berlubang dan posisinya tidak teratur, segeralah bawa anak anda ke klinik gigi. Sudah saatnya anda menghapus mitos bahwa gigi susu yang berlubang tidak perlu ditambal. Anda sebagai orang tua harus merawat gigi anak sedini mungkin agar giginya sehat, bersih, dan teratur.
Biasanya, anak-anak usia sekolah lebih kooperatif untuk merawat giginya dibandingkan dengan anak yang belum sekolah. Tugas orang tua sepanjutnya adalah memperispak  aspek psikologisa anak sebelum dibawa ke klinik gigi sehingga si anak tidak menggap perawatan gigi sebagai seseuatu yang menakutkan.

2. Perawatan gigi anak
Untuk mencegah posisi gigi tidak teratur dapat dilakukan dengan beberapa cara. Tindakan-tindakan yang biasanya dilakukan petugas kesehatan gigi adalah sebagai berikut:
  • Menambal atau merawat gigi susu yang berlubang. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah gigi susu yang tanggal sebelum waktunya.
  • Mencabut gigi susu yang belum tanggal karena gigi tetap penggantinya sudah tumbuh
  • Membuat alat sederhana untuk mempertahankan posisi ruangan pada lengkung gigi, apabila gigi susu tanggal sebelum waktunya.
3. Mencegah kebiasaan buruk
kebiasaan buruk yang biasa dilakukan oleh anak-anak , seperti menghisap jari, bernapas melalui mulut akan menyebabkan kelainan pada gigi dan jaringan pendukungnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya orang tua mengetahui kebiasaan buruk si anak dan mencegah sejak dini.
 

Tidak ada komentar: