SELAMAT DATANG DI BLOG IBU RUMAH TANGGA DAN ANAK

Kamis, 11 Desember 2014

Mendidik anak usia 1-2 tahun

Ibu Rumah Tangga | Ibu dan Anak | Rumah Tangga Ibu Anak | Rumah Idaman Ibu dan Anak

Usia 1 – 2 tahun atau dikenal dengan istilah “Toddler” memang masa lucu -lucunya anak, tetapi sekaligus masa yang melelahkan bagi orang tua, banyak hal yang harus diketahui kita sebagai orang tua karena tingkah laku “Toddler” sangat beragam – seperti; agresif, menarik rambut, banyak kemauan, berbohong, dll, yang bila kita salah menyikapinya maka akan berdampak tidak baik bagi anak kita dalam perkembangan selanjutnya. Untuk itu kita perlu membuka wawasan tentang bagaimana menyikapi “Toddler” kita.
 anak usia 2 tahun berbeda dengan cara mendidik anak pada usia lainnya. Berbeda dengan anak dibawah 1 tahun, ketika anak mulai berumur 2 tahun anak akan lebih responsif terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Anak dibawah umur 1 tahun hanya akan responsif dengan efek cahaya. Oleh karena itu, bayi yang sudah mulai membuka mata harus ditempatkan di tempat yang memiliki cahaya yang cukup terang agar mata bayi dapat melihat dengan sempurna.

Jika anak dibawah umur 1 tahun ditempatkan pada tempat yang memiliki cahaya redup, maka perkembangan pupil mata tidak bisa sempurna karena pupil mata akan berusaha untuk lebih fokus di tempat dengan cahaya yang redup. Hal ini akan membuat mata anak mempunyai kecenderungan untuk tumbuh tidak normal ketika dewasa karena pupil terbiasa bekerja keras sejak kecil. Anak dibawah 1 tahun pun hanya menangis ketika ia lapar dan buang air besar maupun air kecil sebagai cara interaksi anak terhadap orang tua. Selain menangis, tidak ada interaksi yang dapat dilakukan oleh anak dibawah umur 1 tahun.
Dalam perjalanan anak memasuki masa pertumbuhan, cara mendidik anak usia 2 tahun mulai merepotkan karena pada umur 2 tahun kemampuan indera yang dimiliki oleh anak telah aktif. Mata sebagai indera penglihatan sudah berfungsi secara sempurna karena anak usia 2 tahun sudah bisa melihat dengan jelas apa saja yang terjadi di sekelilingnya.
Dalam kesempatan kali ini saya mencoba membahas tingkah anak “Toddler” dan cara menyikapinya dalam beberapa bagian:

1. Agresif – suka memukul, menggigit, dan tingkah agresif lainnya.
2. Bandel (tidak punya perhatian) / Hyperaktif

    Diagnosa kelainan perilaku ini sulit ditegakkan dibawah usia 6 tahun, karena orang tua sering menganggapnya wajar. Ciri khasnya adalah anak tidak bisa mengendalikan diri dimanapun ia berada.

3. Suka Berteriak.

Mengapa ? Anak suka berteriak
ketika mereka menginginkan perhatian orang tuanya. Ini adalah cara mereka berkata: “Hey lihat aku”. Ada juga yang melakukannya karena menginginkan sesuatu yang tidak diperbolehkan, dalam hal ini imereka ingin mengatakan: “Pokoknya aku minta itu, berikan padaku sekarang!”

4. Persaingan Saudara (SIBLING RIVALRY)

Meski pun keluarga besar mendatangkan kesenangan,tapi dapat juga mendatangkan masalah persaingan saudara kandung atau dikenal dengan (SIBLING RIVALRY). Walau bagaimana pun anda berusaha berlaku adil, anak anda akan tetap bersaing untuk mendapat perhatian dan kasih sayang yang lebih dari anda. Beberapa cara yang sering dilakukan antara lain ; Bertengkar, berkelahi, mengolok-olok,mengganggu, dan suka mengadukan apa yang dilakukan saudaranya.

Tidak ada komentar: